Friday, April 26, 2019

Jenis Mode pada Wireless di Mikrotik


 Assalamualaikum Wr.Wb.




A. PENDAHULUAN

    Hai kawan, bertemu lagi dengan saya dengan beberapa kegiatan yang akan saya sharingkan yakni dengan kegiatan hari ini di BLC TELKOM KLATEN. Bagaimana kawan dengan kabarmu hari ini? Pastinya baik-baik saja kan? Pasti penasaran kan hari ini saya ngapain, nah untuk hari ini saya akan sharing tentang jenis-jenis Mode pada Wireless di Mikrotik. Langsung simak yaa..

B. LATAR BELAKANG

   Banyak jenis mode pada Wireless yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, namun dari saya pribadi belum bisa menerapkan semua jenis mode pada wireless di Mikrotik. Nah, disini saya akan sharing tentang macam-macam mode pada wireless di Mikrotik.
   
C. TUJUAN
  
    Supaya paham dan mengerti tentang semua jenis mode pada Wireless di Mikrotik dengan penggunaanya itu seperti apa, kemudian mampu mengimplementasikannya dalam dunia nyata.

D. WAKTU

     08.00-16.00.

E. ALAT & BAHAN
  1. Laptop.
  2. Routerboard Mikrotik dengan Wireless.
  3. Kabel UTP Straight untuk menghubungkan Laptop ke Router

F. PEMBAHASAN

    Pada perangkat Mikrotik ada beberapa interface yang tersedia, diantaranya ada interface Ether dan interface Wireless. Misalnya pada Mikrotik Routerboard 941, pada perangkat ini terdapat 4 interface Ether dan 1 interface Wireless. Pada interface Wireless ada beberapa mode Wireless yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Mode pada wireless tersebut tidak semuanya digunakan karena tidak semua mode wireless support dengan layer 2 bridging terutama disaat Router dengan mode Station (penerima).

    Berikut ini merupakan jenis-jenis mode pada Wireless di Mikrotik, antara lain:

1. Mode Alignment Only

    Mode Alignment Only ini merupakan mode pada Wireless yang digunakan untuk proses pointing yakni membantu dengan memberikan indikator beeper atau buzzer pada Routerboard itu sendiri, disini indikator yang diberikan adalah berupa bunyi.
 
2. Mode AP-Bridge

    Mode Ap-Bridge ini digunakan untuk memancarkan sinyal yang nantinya akan ditangkap oleh Routerboard yang menggunakan mode Station. Dimana Routerboard berperan sebagai pemancar pada Routerboard yang lain untuk memberikan koneksi ke jaringan tersebut. Biasanya mode ini digunakan untuk koneksi jaringan Point to Multipoint. Untuk menggunakan mode ini Routerboard yang digunakan harus berlisensi level 4.

3. Mode Bridge
   
    Mode ini fungsinya hampir sama dengan mode Ap-Bridge, hanya saja pada mode ini digunakan untuk koneksi jaringan Point to Point yakni hanya ada dua pihak yaitu Client dan Server. Untuk menggunakan mode ini Routerboard yang digunakan harus berlisensi level 3.

4. Mode Nstream Dual Slave

    Dengan menggunakan mode ini jaringan yang berjalan bisa stabil dan lebih cepat daripada ketika tidak menggunakan mode Nstream. Namun, mode ini hanya bisa digunakan untuk perangkat Mikrotik saja. Untuk menggunakan mode ini di setiap perangkat Mikrotik harus ada 2 antena dan 2 wireless card.

5. Mode Station

    Mode Station biasa disebut dengan wireless penerima dari pemancar baik untuk Point to Point maupun untuk Point to Multipoint. Kelebihan dari mode ini yakni support untuk bagian wireless baik di sisi client pemancar maupun penerima yang tidak membutuhkan bridging.

6. Mode Station-Bridge

    Mode Station-Bridge hampir sama dengan mode Station yang digunakan untuk penerima, namun untuk mode ini cocok dan efisien untuk sisi client yang membutuhkan proses bridging. Mode Station-Bridge ini hanya bisa digunakan untuk perangkat Mikrotik saja.

7. Mode Station-Psudobridge

    Mode ini merupakan mode hasil dari pengembangan dari mode Station, namun pada mode Station-Psudobridge ini support untuk sisi client yang menggunakan proses bridging. Kekurangan dari mode ini yakni pada layer 2 tidak bisa mengoptimalkan proses bridging yakni MAC Address tidak bisa terdetect di sisi Pemancar.

8. Mode Station-Psudobridge-Clone

   Mode ini hampir sama dengan mode Station-Psudobridge, mode ini menutupi kekurangan dari mode Station-Psudobridge. Nah, yang tadinya pada mode Station-Psudobridge MAC Address tidak bisa terbaca, dengan mode ini MAC Address pada sisi client bisa terbaca.

9. Mode Station-WDS

    Mode ini digunakan untuk sisi penerima (station) dari sebuah pemancar yang mengaktifkan protokol WDS. Apabila menggunakan protokol WDS akan mengurangi throughput wireless hingga 50%, disamping itu protokol WDS antara vendor satu dengan yang lain belum tentu compatible.

10. Mode WDS-Slave

    Mode ini bisa digunakan sebagai pemancar maupun penerima yang biasa disebut dengan repeater. Apabila ingin mengkonfigurasikan serta membangun repeater tetapi hanya ada 1 wireless card, mode ini sangat cocok dan efisien untuk hal ini.


F. KESIMPULAN

    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari postingan kali ini adalah dari banyaknya jenis mode Wireless pada Mikrotik ini sangat membantu kita dalam mengatur wireless pada koneksi yang akan disebarkan. Setiap mode memiliki fungsinya masing-masing. Jika mode yang dipasang salah maka tidak akan berjalan.

G. REFERENSI
   
      Modul MTCNA 2012.

H. PENUTUP

    Oke sobat, sekian sedikit Ilmu dari sharing kali ini, semoga apa yang saya paparkan bisa bermanfaat bagi kalian semua baik untuk wawasan, referensi, maupun diimplementasikan dalam dunia nyata. Jika ada kesalahan mohon dikoreksi ya sobat. Sampai jumpa di postingan saya yang berikutnya. Terimakasih.

 
Wassalamualaikum Wr.Wb.






0 comments:

Post a Comment