Tuesday, March 26, 2019

Setting IP Static dan Dinamic (DHCP Server) pada Mikrotik


Assalamualaikum Wr.Wb.




A. PENDAHULUAN

  Hai sobat. Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk menulis sedikit pemaparan dari saya tentang apa saja sih kegiatan yang saya lakukan selama hari ini di BLC TELKOM KLATEN. Untuk hari ini kegiatan yang saya lakukan adalah melakukan Konfigurasi IP Static dan Dinamic (DHCP Server). Pasti penasaran bagaimana cara konfigurasinya kan?, langsung simak yaa..

B. LATAR BELAKANG

  Untuk menghubungkan beberapa host dalam suatu jaringan pastinya membutuhkan IP Address. Dalam Proses pengalamatan IP Address ada 2 yaitu secara static dan dinamic. Nah, pada kali ini saya akan membahas cara melakukan konfigurasi pengalamatan IP Adrres secara static dan dinamic pada Mikrotik.

C. TUJUAN

    Supaya pembaca bisa melakukan dua jenis pengalamatan static dan dinamic tersebut pada Mikrotik mulai dari pemahaman maupun prakteknya.

D. WAKTU

     08.00-16.00.

E. PEMBAHASAN
 
Ada dua macam jenis pengalamatan IP Address yakni secara static dan dinamic atau yang biasa disebut dengan DHCP Server. Pada jaringan yang berskala kecil biasanya digunakan IP Static karena dilakukan secara manual. Namun jika pada jaringan berskala besar apakah akan dilakukan secara manual juga?, tidak mungkin kan. Nah, konfigurasi IP Dinamic ini digunakan secara otomatis dalam jaringan berskala besar. Untuk kali ini saya akan membahas tentang konfigurasi IP Static dan Dinamic pada Mikrotik, langsung saja ya.


1. Konfigurasi IP Static.

Untuk konfigurasi IP Static ini saya menggunakan IP Address 10.10.10.1/24 yang terpasang pada Interface Ether2 yakni Interface yang terhubung ke Laptop. Langkah-langkahnya antara lain:

a. Karena Router pada keadaan setelah direset atau belum disetting dan dikonfigurasi sama sekali maka IP Defaultnya adalah 192.168.88.1/24. Maka pada Laptop kita setting IP yang satu jaringan dengan IP Default tersebut, untuk Laptop ini saya setting IP 192.168.88.2/24.





b. Buka Winbox menggunakan IP Default tadi yakni 192.168.88.1 dengan username admin dan password blank (kosong).

c. Supaya tidak Default dan tidak mudah dijebol keamanannya maka kita setting usernya, yakni dengan user Default (admin) kita pasang password dan kita tambah user1 dan diberi password juga.


d. Kita setting IP Address pada ether2 dengan klik IP >> Addresses >> (+) >>Isi IP dan Interface >> Aplly dan OK. Pada Interface WLAN1 juga kita isi IP Address.



e. Untuk mengecek apakah konfigurasi IP Static ini berhasil, kita close Winbox kemudian setting IP pada Laptop sesuai IP yang kita setting pada Interface WLAN1 yakni dengan IP Address 192.168.10.2/24 karena kita akan coba akses melalui Wireless. 



f. Apabila bisa masuk ke dalam Winbox tersebut kita lakukan ping dari Mikrotik ke IP Laptop yakni 192.168.10.3.



g. Jika sudah terhubung maka konfigurasi IP Static yang kita lakukan sudah berhasil.




2. Konfigurasi IP Dinamic (DHCP Server).

Untuk konfigurasi IP Dinamic ini saya menggunakan IP Address 192.168.10.2/24 yang terpasang pada Interface Ether2 yakni Interface yang terhubung ke Laptop yang nantinya akan menjadi DHCP Servernya. Langkah-langkahnya antara lain:

a. Karena Router pada keadaan setelah direset atau belum disetting dan dikonfigurasi sama sekali maka IP Defaultnya adalah 192.168.88.1/24. Maka pada Laptop kita setting IP yang satu jaringan dengan IP Default tersebut, untuk Laptop ini saya setting IP 192.168.88.2/24.




b. Buka Winbox menggunakan IP Default tadi yakni 192.168.88.1 dengan username admin dan password blank (kosong).

c. Supaya tidak Default dan tidak mudah dijebol keamanannya maka kita setting usernya, yakni dengan user Default (admin) kita pasang password dan kita tambah user1 dan diberi password juga.


d. Kita setting IP Address pada Ether2 dengan klik IP >> Addresses >> (+) >>Isi IP (192.168.10.2/24) dan Interface (ether2) >> Aplly dan OK.


e. Setting DHCP Setup pada IP >> DHCP Server >> pilih Interface WLAN1 >> Next.


f. Next.


g. Untuk Gateway for DHCP Network dibiarkan saja dan langsung Next.


h. Addresses to Give Out tersebut adalah rentang IP yang bisa dipakai.


I. Untuk DNS Server dikosongkan karena disini saya tidak tersambung ke ISP.


j. Lease time adalah jangka waktu IP dari DHCP Server tersebut berubah, Lease Time ini bisa ditentukan.


k. Konfigurasi selesai.

l. Edit connection pada Laptop yang tadinya manual menjadi Automatic (DHCP).


m. Coba cek pada terminal apakah Laptop kita mendapatkan IP dari DHCP Server dengan ketikkan perintah “ifconfig” dan lihat pada wlo1 apakah satu jaringan atau tidak.


n. Langkah selanjutnya adalah mencoba mengakses Winbox menggunakan IP tersebut dan username beserta password yang telah dibuat.





o. Setelah berada dalam Winbox lakukan ping ke IP pada Laptop kemudian sebaliknya yakni dari Laptop ke Winbox.


p. Jika sudah terhubung maka konfigurasi IP Static yang kita lakukan sudah berhasil.



F. KESIMPULAN

     Dari postingan ini dapat disimpulkan bahwa dari kedua jenis pengalamatan tersebut sangat berguna bagi administrator jaringan berdasarkan fungsinya masing-masing. Yakni pengalamatan IP Static berguna untuk melakukan pengalamatan IP Address dalam jaringan skala kecil dan IP Dinamic dalam jaringan berskala besar.

G. REFERENSI
   
       -

H. PENUTUP

     Sekian sedikit pemaparan dari saya tentang cara mengakses Mikrotik, semoga apa yang saya paparkan bisa bermanfaat bagi kalian semua baik untuk wawasan atau referensi ataupun untuk dipraktekkan, mohon kritik dan sarannya dan jangan lupa koment yaa… Sampai jumpa di postingan saya yang selanjutnya. Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.







0 comments:

Post a Comment