Assalamualaikum
Wr.Wb.
A.
PENDAHULUAN
Hai kawan,bagaimana kabarmu hari ini?masih dengan masalahmu kah?sudah
menemukan jalan keluar kah?sudah bangkit kah dari
keputusasaanmu?ayolah segera bangkit kawan,semangat untuk masa
depanmu.Nah,untuk hari ini saya akan menceritakan materi yang saya
terima pada hari ini.Untuk hari ini saya dan teman-teman
mendiskusikan materi tentang hal-hal yang belum diketahui pada OSI
Layer.Kemudian salah satu teman kami mengajukan pertanyaan tentang
Subnetting.Maka untuk kali ini saya akan menjelaskan tentang materi
Subnetting.Pasti penasaran kan? Yuk simak…
B.
LATAR BELAKANG
Dalam OSI Layer terdapat layer Network,di dalamnya membahas tentang
bagaimana data disalurkan dari layer pertama sampai layer terakhir
dan saat melewati layer network ini akan diberikan header berupa
pengalamatan IP Address,lalu juga akan diberikan rute yang akan
membawa data tersebut melalui jalur yang paling terdekat dan
tercepat.Dan dalam menentukan pengalamatan IP Address ini di dalamnya
akan membahas bagaimana cara Subnetting pada IP Address.Sehingga
pemahaman tentang OSI Layer akan dimaksimalkan,karena OSI Layyer ini
adalah dasar dari pemahaman tentang Jaringan Komputer.Dan kali ini
saya akan membahas Subnetting di kelas C,karena saya belum memahami
cara Subnetting di kelas A dan B.
C.
TUJUAN
Tujuan dari pembahasan Subnetting ini adalah agar pembaca dapat
melakukan subnetting dengan baik dan benar serta dengan cara yang
mudah difahami,sehingga akan lebih menguasai tentang IP Address
beserta spesifikasinya.Sebenarnya materi Subnetting telah disampaikan
pada minggu lalu oleh Akmal pada saat sharing bersama kemudian materi
Subnetting kembali diperjelas oleh Mas Rojes.Namun.masih banyak dari
kami yang belum faham tentang Subnetting.
D.
PEMBAHASAN
Subnetting adalah suatu teknik pembagian sistem pengalamatan setiap
host yang terhubung ke jaringan.Sehingga akan lebih terstruktur dan
berjalan dengan lancar dengan pembagian yang lebih tersistem.Jika
suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan
menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address
untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
Dalam teknik Subnetting IP Address yang digunakan adalah IP Address
versi 4 (IPV4) dan IP Address versi 6 (IPV6).Dan untuk kali ini saya
akan membahas tentang IPV4.Mengapa bisa disebut dengan IPV4? Karena
IPV4 memiliki 4 oktet yang terdiri dari 32 bit,dimana masing-masing
oktet memiliki jumlah 8 bit.
Sistem
pengalamatan IP menggunakan sitem binary dan sistem penomorannya
dimulai dari 0.Contoh bilangan binary yaitu :
11111111.11111111.11111111.11111111
Bilangan biner disamping jika ditampilkan dalam bentuk desimal atau
bilangan biasa adalah 255.255.255.255
Contoh
lain seperti
11000000.10101000.00001010.00000111
→ 192.168.10.7
Dalam melakukan subnetting hal pertama yang harus diketahui adalah
subnet mask,yaitu penulisan jumlah bit subnet mask yang
digunakan,dimana penggunaanya terdapat garis miring (/).Contoh tabel
subnet mask yaitu seperti pada gambar di bawah ini:
Contohnya
yaitu jika IP nya adalah 192.168.30.25/24 maka Subnet Mask nya adalah
255.255.255.0
Untuk tahapan dalam melakukan Subnetting pada kelas C,hal-hal yang
harus dilakukan antara lain yaitu:
1.
Menentukan jumlah IP yang tersedia dalam subnet mask.
Misal
IP nya 192.168.40.10/29,subnet mask nya 255.255.255.248 maka jumlah
IP nya adalah 256-248 = 8.Berarti IP 192.168.40.10/29 memiliki total
IP sebanyak 8.
2.
Menentukan blok IP dengan melihat IP yang di subnetting dengan jumlah
IP pada blok yang sesuai subnet mask.
Kita ambil contoh dari atas,total jumlah IP nya kan 8 berarti blok
nya antara lain:
blok 1 → 192.168.40.0 – 192.168.40.7
blok 2 → 192.168.40.8 – 192.168.40.15
blok 3 → 192.168.40.16 – 192.168.40.23 dan seterusnya.
Dan IP 192.168.40.10/29 berada di blok 2.
3. Menentukan Network ID
IP awal yang digunakan sebagai identifikasi jaringan.
Karena IP 192.168.40.10/29 berada pada blok 2 maka network ID nya
adalah 192.168.40.8
4.
Menentukan Gateway
Analoginya gateway adalah pintu atau gerbang untuk semua IP.
Penggunaan gateway bisa dilakukan bebas dengan catatan masih
menggunakan IP host yang tersedia.
Maka Gateway dari IP 192.168.40.10/29 adalah 192.168.40.9
5.
Menentukan Broadcast ID
Merupakan IP akhir yang digunakan untuk menhubungkan semua IP host.
Karena tadi berada di blok 2 maka Broadcast ID pada IP 192.168.40.10
/29 adalah 192.168.40.15
6.
Menentukan Host IP yang bisa digunakan
Pada host IP yang tidak boleh digunakan adalah Network ID dan
Broadcast ID.Karena IP 192.168.40.10 /29 berada pada blok 2 maka host
ID yang dapat digunakan adalah 192.168.40.9 s/d 192.168.40.14.
Dan untuk penjelasan kelas A dan B akan dilanjutkan di postingan yang
selanjutnya.
E.
KESIMPULAN
Dalam melakukan Subnetting ini akan
membantu meminimalisir pemborosan IP dan rute yang akan ditempuh
menjadi dekat dan cepat sehingga proses pengiriman data akan
berlangsung dengan lancar dan data selamat sampai tujuan dengan
sempurna (tidak ada kerusakan).
F.
REFERENSI
G.
PENUTUP
Oke kawan,itulah sedikit ulasan tentang Subnetting di Kelas C,untuk
penjelasan tentang kelas A dan B akan dijelaskan di postingan yang
berikutnya.Semoga bermanfaat bagi kalian semua.Mohon kritik dan
sarannya.Terimakasih.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
0 comments:
Post a Comment